Tak mudah untuk menemukan pemimpin, memerlukan proses yang panjang untuk melahirkan seorang pemimpin sejati. Sebuah perusahaan bisa saja merekrut pemimpin, CEO melalui berbagai cara, mulai dari mengidentifikasi calon potensial, wawancara, sampai proses negosiasi tim. Namun yang lebih penting bagi perusahaan adalah membentuk karakter seorang pemimpin.
Perusahaan biasa bekerjasama dengan sebuah komite untuk melakukan pencarian sosok pemimpin yang ideal. Komite berupaya memberikan penawaran terbaik tentang pemimpin, CEO yang diharapkan meliputi ketrampilan dan sifat seorang calon yang mampu mewujudkan visi perusahaan. Untuk itu diperlukan semacam panduan untuk menemukan orang yang tepat memimpin perusahaan.
Perusahaan juga bisa membuat sebuah komite pencari, mengorganisir direksi dan eksekutif senior untuk mengelola perekrutan. Setiap anggota komite mencari individu sesuai kapasitas masing-masing. Di sisi lain perbedaan pendapat akan mendinamisasi proses perekrutan. Setelah komite menetapkan daftar, identifikasi berlanjut pada sejumlah pertanyaan semisal apa yang harus CEO baru di enam bulan pertama, tahun pertama? Apa yang harus dilakukan untuk mengembalikan nilai pemegang saham atau diversifikasi?
Umumnya, wawancara kelompok lebih disukai calon. Menjaga proses seleksi dan rekrutmen tetap bersih dan rahasia membantu perusahaan mendapatkan kandidat terbaik. Tiga karakter utama yang harus diutamakan perusahaan terhadap calon leader:
1. Interaktif: keberadaan seorang pemimpin sangat penting, namun mengidentifikasi pemimpin besar merupakan seni ilmu pengetahuan. Setiap pemimpin yang baik mampu berinteraksi dengan pemimpin lain dalam perusahaan, termasuk ketua dewan.
2. Komunikatif: seorang kandidat CEO mampu berkomunikasi kepada khalayak. Mampu berbicara tentang tren pasar tingkat tinggi, membahas strategi dengan para analis, serta mampu membahasakan sebuah konsep secara sederhana sebagai konsumsi publik.
3. Mudah Bergaul: seorang leader haruslah mudah bergaul, namun nampaknya karakter satu ini kerap diabaikan. Seorang pemimpin mesti bisa didekati dan bersedia mendengarkan orang lain, ketimbang mengikuti jalan pikirannya sendiri. Perusahaan mesti mendapatkan sosok yang rendah hati serta menyadari rencana suksesi perusahaan. []