Setelah menjalankan project improvement selama enam bulan, PT PJB Services menggelar Focus Group Discussion awal Desember (9/12) di Hotel Jayakarta, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Acara bertajuk Operational Excellence Project Improvement & Focus Group Discussion tersebut bertujuan mengidentifikasi kendala dan risiko pasca implementasi perbaikan proses bisnis PT PJB Services. Ada lima perbaikan proses bisnis yang terangkum dalam lima project improvement yang berkontribusi pada efisiensi perusahaan.
“Tantangan membangun selama enam bulan lebih, selanjutnya project harus diimplementasikan secara terintegrasi supaya memiliki dampak ke perusahaan,” ungkap Adi Setiawan, Direktur SDM PT PJB Services di sesi awal FGD. Sebagai penanggungjawab pelaksanaan serta hasil implementasi project improvement, Adi Setiawan memberi arahan kepada peserta FGD bahwa perusahaan perlu konsisten dengan hasil capaian efisiensi di tengah lingkungan bisnis yang dinamis. Kendala dan risiko setelah implementasi lima perbaikan proses bisnis PT PJB Services menjadi isu krusial lantaran menentukan konsistensi hasil perbaikan yang telah dijalankan.
Peserta FGD adalah change agent pelaksana dari lima project improvemet PT PJB Services. Lima project improvement yang berhasil mewujudkan eisiensi proses bisnis terdiri dari lima tim antaralain:
-Tim 1 “Mempercepat Proses Kontrak Kerja”, capaian efisiensi: mengurangi besarnya tagihan bruto sebesar 71%”.
-Tim 2 “Mempercepat Proses Administrasi Penagihan Pekerjaan Variation Order (Vo) & Reimbursable Jasa O&M PLTU Amurang Dari 191 Hari Menjadi 60 Hari Dalam Jangka Waktu 6 Bulan”, capaian efisiensi: pembayaran piutang PJBS lebih cepat dapat diselesaikan dalam 60 hari, meningkatkan cash Flow PJBS.
-Tim 3 “Meningkatkan Persentase Kesiapan Dokumen Persiapan Proyek Sebelum Pekerjaan Dilaksanakan, Dari 25% Menjadi 100%”, capaian efisiensi: mempercepat proses penagihan, mengendalikan pihak ketiga.
[cpm_adm id=”11784″ show_desc=”no” size=”medium” align=”left”]
-Tim 4 “Optimalisasi Bisnis Proses Pengadaan Di SCM Dengan Menurunkan NVAT Dari 54 Hari Kerja Menjadi 27 Hari Kerja Tanpa Proses Backdate”, capaian efisiensi: tepat waktu pekerjaan dan tepat proses, efisiensi cost of process SCM, penurunan lost of production.
-Tim 5 “Meningkatkan Purchase Effectiveness Rate Menjadi 100% Dalam Jangka Waktu 6 Bulan Untuk Mendukung Kecepatan Eksekusi”, capaian efisiensi: 100% proses pengadaan akan berjalan sesuai tanggal perencanaan saving dari total nilai RAB dengan kontrak sebesar 7%.
Lazimnya implementasi project improvement berada di bawah kendali bidang operasional. Menariknya, di PT PJB Services penanggungjawab project improvement adalah bidang SDM. Ferdinan Hasiholan sebagai salah satu konsultan implementasi perbaikan proses bisnis dari SSCX International berpendapat jika kelima program telah menyentuh ke level customer, corporate, financial, pengadaan dan supply chain sehingga menentukan langkah deployment ke depan. “Deployment berkaitan erat dengan capaian efisiensi, misalnya Tim 1 mempercepat proses kontrak kerja, bagaimana model bisnis PJBS mampu memberikan percepatan pembuatan kontrak yang berdampak pada in take atau revenue yang dihasilkan PT PJB Services,” pungkasnya. []