Tidak mengejutkan bila perusahaan manufaktur global saling adu pamer efektifitas dan kinerja proses. Fokus mereka yang semakin tertuju kepada penurunan biaya dan peningkatan profit merupakan bagian dari usaha merangkak naik dari jurang krisis dalam beberapa tahun terakhir.

Para eksekutif di perusahaan manufaktur yang mereka pimpin telah memberikan komitmen mutlak, yaitu berinvestasi untuk inovasi produk dan perluasan pasar yang baru. Dalam riset yang dilakukan oleh GatePoint, sebuah lembaga riset pasar, para eksekutif saling berbagi prioritas untuk meningkatkan pendapatan dan memperbaiki proses operasional. Di sisi lain, survey tersebut memberikan wawasan mengenai bagaimana kinerja sistem ERP saat ini dalam mendukung pencapaian target bisnis, juga menunjukkan hal-hal yang perlu diperbaiki. Survey ini juga menunjukkan proses mana yang memiliki potensi terbesar untuk ditingkatkan.

Lebih dari sepertiga perusahaan responden menunjukkan peningkatan kompleksitas operasional manufaktur dan hampir 90 persennya memiliki kebutuhan mengatasi tantangan kompleksitas. Survey menggaris-bawahi fakta bahwa eksekutif di perusahaan manufaktur fokus kepada lima faktor utama untuk mengoptimasi operasional manufaktur mereka yang kompleks.

Kelima faktor tersebut diantaranya:

1. Mengejar keuntungan dari kesempatan memperoleh pendapatan
2. Menyesuaikan operasional dan optimasi proses
3. Mengutilisasi ERP di seluruh sendi perusahaan
4. Menemukan harmoni antara aplikasi yang berbeda
5. Memegang kendali atas kompleksitas yang ada.

Memang aturan dasar di industri manufaktur cenderung konstan: meminimalisir biaya, memaksimalkan fleksibilitas, dan memperbarui sistem; namun kebutuhan untuk beradaptasi dengan pergeseran bisnis dan teknologi yang sangat cepat juga makin dirasakan.

Faktor Pertama: Mengejar Keuntungan dari Kesempatan Memperoleh Pendapatan

Ekonomi global, kompetisi yang terus memanas untuk memperebutkan pasar yang berkembang, supply chain yang kompleks, persyaratan compliance yang semakin rumit, dan kenaikan biaya bahan mentah memaksa perusahaan manufaktur untuk memonitor lebih banyak isu eksternal. Selain itu, mereka juga perlu mengelola produktifitas internalnya. Para eksekutif manufaktur di Amerika Utara, contohnya, memusatkan fokus kepada target-target bisnis yang mendukung pertumbuhan pendapatan dan penghematan biaya.

Baca juga  Hilirisasi Lanjut untuk Topang Ekonomi 8 Persen

Ketika ditanya mengenai prioritas mereka dalam kurun waktu 18 bulan pertama sejak tahun fiskal, 83 persen CEO menyatakan akan lebih banyak memeriksa target-target pendapatan, sementara 73 persen lainnya akan mencari celah-celah penghematan biaya. Beberapa diantaranya mengarahkan fokus kepada kedua hal tersebut.

Taktik utama untuk memperbesar pendapatan, seperti yang dinyatakan oleh 71 persen responden, adalah berinvestasi untuk mengembangkan inovasi produk. Hal ini merefleksikan kepercayaan mereka bahwa, setelah mengalami kemerosotan panjang, sekaranglah saatnya menanamkan modal dan mengambil keuntungan dari gelombang pertumbuhan yang baru. Sementara itu, sekitar 42 persen dari responden mengatakan bahwa mereka tengah memprioritaskan pengembangan produk baru dan 35 persen menyatakan sedang memperketat area operasional, produksi dan manufaktur sebagai prioritas.

Manufaktur dapat memperbesar aliran pendapatan dengan menambahkan pelayanan seperti instalasi, perbaikan dan perawatan untuk produk yang mereka jual. Mereka juga bisa memperbaiki sistem informasi untuk mengidentifikasi pasar dan produk baru yang lebih niche sementara meningkatkan kolaborasi dengan pelanggan. Caranya adalah memberikan pelayanan seperti design-to-order dan engineer-to-order. Jangan lupa, kemampuan untuk melacak kompleksitas SKU khusus sangat penting untuk memastikan inventori dan pasokan yang diperlukan untuk memberikan pelayanan semacam itu.

Faktor Kedua: Menyesuaikan Operasional dan Optimasi Proses

Terkait optimasi proses, 42 persen responden menyatakan mereka sedang mengeksplorasi cara-cara menyederhanakan supply chain, dan 28 persen mengindikasikan usaha mengurangi jumlah pemasok. Mayoritas perusahaan manufaktur saat ini juga menggunakan sistem ERP untuk memonitor dan mengotomasi fungsi-fungsi kinerja bisnis. Sistem tersebut juga digunakan untuk memperluas area fungsional di seluruh perusahaan manufaktur, mulai dari mengelola siklus hidup pelanggan, memperbaiki kualitas untuk meningkatkan visibilitas finansial, dan mengoptimasi supply chain dan channel distribusi.***