SHIFT SSCX 7 Langkah memasarkan produk baru

Ide untuk mengembangkan, memodifikasi atau bahkan menciptakan produk baru memang bisa didapatkan dimana saja dan juga dengan berbagai cara. Bahkan, tidak jarang pula ide untuk memodifikasi atau membuat produk baru itu muncul dari kegiatan sehari-hari yang biasa Anda lakukan.

Seperti cerita Dude Wipes, salah satu perusahaan manufaktur yang memproduksi tisu toilet sekali pakai, asal Chicago, Amerika Serikat. Pada tahun 2012, pendiri Dude Wipes; Sean Riley, Brian Wilkin, Ryan Meegan, dan Jeff Klimkowski, setelah lulus kuliah, mereka tinggal bersama di sebuah apartemen.

Untuk mengurus kebutuhan sehari-harinya, mereka suka menggunakan tisu bayi sebagai pengganti tisu toilet saat habis. Dari kebiasaan menggunakan tisu bayi inilah, ternyata muncul sebuah ide untuk menciptakan tisu yang dirancang khusus untuk kaum pria.

Sehingga pada pertengahan tahun 2012 tidak lama setelah ide itu didapatkan, muncul lah berbagai macam produk yang memiliki merek Dude Wipes, dan pada 2013 telah berhasil memenangkan Visionary Award pada acara Consumer Products Conference.

Saat ini, produk-produk Dude Wipes telah banyak beredar di pasaran, baik dijual secara online maupun melalui pengecer yang dipilih.

Namun, ternyata tidak sedikit juga perusahaan yang malah terjebak dengan banyaknya ide untuk membuat produk baru sehingga akhirnya sulit untuk menuangkan ide-ide tersebut ke dalam produk perusahaan.

Jadi, langkah apa saja yang bisa Anda pelajari dari Dude Wipes agar ide pengembangan produk baru dapat cepat terealisasi dan bisa langsung dipasarkan? Berikut ringakasannya:

1. Buat spesifikasi produk secara rinci

Langkah pertama adalah tentukan apa yang Anda ingin dari konsumen saat menggunakan produk Anda. Misalnya, apakah mereka akan menggunakannya untuk membersihkan barang-barang? Atau apakah produk Anda akan digunakan untuk kebutuhan personal use, household use atau industrial use? Seberapa besar produk Anda akan dibutuhkan? Apakah produk Anda membutuhkan material tambahan dalam penggunaannya? Cobalah untuk mencari tahu semua atribut yang dibutuhkan oleh produk Anda, kemudian tulis lah list tersebut di atas kertas.

Baca juga  Antara Lapangan dan Kantor, Inilah Persamaan Peran Pelatih dan Konsultan

2. Tentukan berapa banyak pemasok yang Anda butuhkan

Kebanyakan perusahaan manufaktur tidak akan bisa menemukan satu pemasok saja untuk menyelesaikan produk mereka hingga siap digunakan. Untuk itu, cobalah tentukan secara rinci pemasok seperti apa yang paling dibutuhkan agar produk Anda siap dipasarkan.

3. Kembangkan Request of Proposal

Tentukan berapa banyak produk yang ingin Anda produksi, termasuk juga spesifikasi yang sudah Anda tentukan tadi dan kirimkan request proposal ini ke departemen manufaktur yang berkaitan dengan kegiatan produksi.

4. Jalin kerjasama yang baik dengan pemasok

Cobalah untuk selalu melakukan koordinasi dengan mitra manufaktur Anda, dalam hal ini adalah pemasok. Pastikan bahwa mereka juga memahami visi perusahaan Anda, sehingga produk yang diproduksi sesuai dengan visi Anda.

5. Tentukan saluran distribusi

Misalnya, bagaimana Anda akan memasarkan produk Anda. Apakah Anda akan menjualnya secara online? Atau apakah Anda akan menggunakan cara penjualan secara ritel? Serta bagaimana dengan strategi logistik dan transportasinya.

6. Tentukan strategi pemasaran

Cobalah untuk menemukan cara atau strategi bagaimana orang-orang bisa tahu tentang produk Anda. Salah satunya bisa melalui strategi campaign saat Anda akan meluncurkan produk baru Anda yang tujuannya adalah menarik perhatian calon pembeli Anda.

7. Temukan pasar yang tepat untuk produk Anda

Anda harus berorientasi pada penjualan. Dapatkan umpan balik atau feedback dari pasar agar Anda bisa terus meningkatkan kualitas produk dan membuat Anda lebih percaya diri akan produk yang Anda jual.***

Sumber: Cerasis.com