Control chart akan memberitahu Anda dan membantu Anda mengetahui jika ada hal-hal yang menyimpang dalam proses, sehingga Anda bisa langsung mengambil tindakan dan mengembalikan proses pada jalur yang benar.
Apa Itu Control Chart?
Control Chart atau Shewhart Chart atau sering juga disebut process behavior chart adalah sebuah tool yang sering digunakan dalam program Lean Six Sigma untuk menentukan apakah suatu proses sedang dalam keadaan kontrol statistik. Control chart akan memberikan panduan dalam melakukan perbaikan pada proses. Pada area manajemen resiko, control chart dapat digunakan sebagai alat untuk memonitor resiko.
Mengapa Control Chart Penting?
Mengapa interpretasi control chart menjadi hal yang penting? Salah satu alasan utamanya adalah karena tindakan-tindakan yang Anda ambil di masa depan akan didasarkan kepada interpretasi ini.
Tool control chart akan membantu process owner keluar dari kebiasaan buruk, yaitu hanya mengambil tindakan berdasarkan data-data terbaru saja. Jika Anda hanya melihat data-data terbaru, info yang Anda dapatkan tidak akan cukup lengkap untuk menghasilkan keputusan yang baik. Tool ini juga akan memberitahu Anda, kapan untuk melakukan investigasi lanjutan atas sebuah penyimpangan, dan kapan Anda bisa membiarkannya saja. Singkatnya, control chart akan membantu Anda untuk lebih produktif dan menghindari waktu dan energi terbuang untuk hal-hal yang tidak perlu.
Mengidentifikasi Variasi
Variasi akan selalu ada dalam proses. Tugas Anda adalah memisahkan variasi-variasi tersebut kedalam dua kategori, yaitu Cause dan Special Cause. Lalu gunakan garis tengah (mean), batasan kontrol, dan plot data untuk membentuk interpretasi Anda.
- Variasi yang Terkendali
Variasi yang masih dapat dikendalikan ditAndai dengan pola yang stabil dan konsisten dari waktu ke waktu dan berhubungan dengan penyebab yang umum. Proses yang beroperasi dengan variasi terkontrol memiliki hasil yang diprediksi dalam batas-batas control limit.
- Variasi yang Tak Terkendali
Variasi yang tak terkendali ditAndai dengan variasi yang berubah dari waktu ke waktu dan berhubungan dengan penyebab khusus. Hasil dari proses ini tidak bisa ditebak, pelanggan bisa puas atau tidak puas dari ketidakpastian proses ini.***
Klasifikasi Proses
Sebuah proses dapat diklasifikasikan ke dalam 4 kondisi, yaitu ideal, threshold (mendekati ideal), brink of chaos (mendekati kekacauan), dan the state of chaos (kacau).
Keterangan: 4 kondisi dalam proses
Ketika sebuah proses beroperasi dalam kondisi ideal, itu berarti proses tersebut dalam kontrol statistik yang baik dan menghasilkan kesesuaian 100 persen. Proses ini terbukti stabil dan mencapai target kinerja dari waktu ke waktu. Proses ini dapat diprediksi dan output yang dihasilkan telah memenuhi harapan pelanggan.
Sedangkan jika sebuah proses berada dalam kondisi threshold (mendekati ideal), proses ini masih dalam kontrol statistik namun, sesekali masih menghasilkan ketidaksesuaian. Jenis proses ini akan menghasilkan tingkat ketidaksesuaian yang konstan dan menunjukkan kemampuan yang rendah. Meskipun dapat diprediksi, proses ini tidak konsisten dalam memenuhi kebutuhan pelanggan.
Proses yang mendekati chaos mencerminkan proses yang tidak terkontrol statistik, tetapi juga tidak menghasilkan defect. Dengan kata lain, proses ini tidak dapat diprediksi, namun output dari proses masih memenuhi kebutuhan pelanggan.
Dan terakhir adalah proses dalam kondisi chaos. Proses ini tidak dalam kontrol statistik dan menghasilkan output yang tidak terduga dari ketidaksesuaian.
Elemen dari Control Chart
Pada control chart dalam bentuk umum, kita akan melakukan perencanaan kinerja proses dalam bentuk grafik. Chart akan memiliki tiga garis: UCL (Upper Control Limit), Mean (nilai rata-rata), LCL (Lower Control Limit). Jika data Anda masih berada di dalam batas 3 garis ini, maka dapat diasumsikan tidak ada masalah yang berarti dalam proses Anda saat ini.
Dalam keluarga control chart, terdapat banyak tipe dan rupa yang dapat Anda temukan. Beberapa diantaranya adalah:
- Individual Control Charts
- I & MR Control Charts
- X-Bar & S Charts
- X-Bar & R Charts
- P-Charts
- U-Charts
Tujuan dari pembuatan semua control chart tersebut adalah membuat plotting data sehingga Anda bisa langsung melihat kasus Special Cause yang terjadi dalam proses, jika ada. Tujuannya adalah, tentu saja, untuk mengambil keputusan mengenai tindakan-tindakan yang perlu dilakukan.***