Tim Pengembangan Aset Utara berhasil menemukan cara baru untuk menekan biaya pemboran di lapangan minyak Bangko, Wilayah Kerja Rokan yang dikelola oleh Pertamina Hulu Rokan (PHR).

Melalui digitalisasi peta area sumur dan penerapan desain casing 2 string pada delapan pemboran, PHR mampu menghemat biaya operasional hingga 54 miliar rupiah. Dengan target pemboran 57 sumur hingga akhir tahun, estimasi penghematan mencapai 414 miliar rupiah.

Lapisan bawah tanah di Lapangan Bangko memiliki tantangan tersendiri, terutama dengan adanya kantong gas di Lapisan Petani. Tim PHR melakukan pemetaan sumur secara digital untuk menentukan lokasi pengeboran di luar area berbahaya tersebut.

Desain casing juga dimodifikasi dari tiga string menjadi dua, dengan tetap mengutamakan keselamatan. Desain baru, yang dikenal dengan nama Intermedietless casing, tidak hanya menghemat biaya, tapi juga mempercepat proses pemboran.

Menurut Tim Asset Development (AD) North, digitalisasi data sumur di Lapangan Bangko dilakukan secara menyeluruh, termasuk pemetaan kantong gas. Pendekatan ini mempercepat proses pemilahan sumur kandidat, yang dulunya memakan waktu beberapa hari kini bisa selesai dalam hitungan menit.

EVP Upstream Business PHR, Andre Wijanarko, menegaskan pentingnya menciptakan lingkungan kerja yang mendukung inovasi. “Dengan ruang untuk ide-ide kreatif, PHR berharap menemukan solusi inovatif yang mampu meningkatkan kinerja produksi,” ujar Andre dikutip dari bumn.go.id.

DAPATKAN MAJALAH TERBARU SHIFT INDONESIA DISINI

Baca juga  Dapatkan Sekarang! Majalah SHIFT Indonesia Edisi "CI Best Practices & Breakthroughs