Total Productive Maintenance (TPM) adalah sistem perawatan mesin yang melibatkan seluruh bagian anggota organisasi termasuk di dalamnya adalah operator produksi. Jika kita asumsikan misalnya kita memiliki kendaraan bermotor (sepeda motor), ketika kita menginginkan agar sepeda motor tersebut bisa beroperasi dengan bagus dan enak tentunya perlu keterlibatan aktif dari kita sebagai pemilik motor atau pengguna motor dan juga keterlibatan dari mekanik bengkel saat kita melakukan servis.
Kita tentu tidak mungkin hanya membebankan semua perawatan pada mekanik bengkel, minimal kita harus melakukan pembersihan kendaraan atau pengecekan seperti kondisi oli, sistem pengendali rem, pengoperasian gigi – apakah semua masih bagus atau tidak. Ketika ada ketidaksesuaian yang akan tahu pertama kali adalah si pengendara. Ketika itulah kita melakukan adjustment atau perbaikan kecil atau jika perlu kita bawa ke bengkel untuk diperbaiki.
Kembali pada pembahasan TPM, sasaran dari penerapan TPM adalah Zero Breakdown, Zero Defect, dan Zero Accident.
Zero Breakdown
adalah adalah kondisi dimana mesin rusak dan tidak bisa beroperasi. Karena mesin yang bermasalah tersebut maka produksi atau operasional dari proses akan terganggu.
Zero Defect
Defect adalah barang yang cacat, atau dari hasil operasional kita mengeluarkan barang yang tidak sempurna atau cacat. Terdapat dua kategori cacat, pertama tidak bisa digunakan lagi dan kedua cacat yang mungkin masih bisa diperbaiki. Namun, kedua jenis cacat ini sama-sama disebut sebagai waste.
Zero Accident
Yaitu kecelakaan yang terjadi selama operasional produksi yang terkait dengan equipment, kerusakan mesin, pengoperasian yang tidak proper atau bahkan sistem perawatan yang tidak benar itu juga bisa mengakibatkan timbulnya kecelakaan.
Lalu bagaimana agar bisa tiga-tiganya zero atau ideal? Jawabannya adalah dengan menggunakan TPM. Dengan menggunakan TPM kita bisa melakukan sejumlah perbaikan pada sistem dan mengeliminasi atau mereduce sekecil-kecilnya kejadian yang berkaitan dengan breakdown, defect ataupun accident. Seperti ilustrasi sepeda motor di atas, suatu mesin juga akan mengalami atau menunjukkan adanya indikator-indikator tertentu sebelum mengalami kerusakan. Nah, ketika indikator tersebut muncul maka operator (atau dibantu tim maintenance) bisa melakukan perawatan lebih awal sehingga tidak terjadi kerusakan mesin.
Dalam TPM juga ada peningkatan skill baik itu skill operator maupun maintenance, sehingga jika sebelumnya operator sebatas operator saja bisa memiliki andil dalam melakukan sistem perawatan dan perbaikan mesin.
Jadi secara garis besar dengan menggunakan TPM, organisasi bisa mencapai zero breakdown – zero defect – zero accident. Setelah tahu manfaat luar biasa TPM, bangun komitmen dari sekarang dan mulai perjalanan TPM hari ini bukan nanti!
Mencari Training TPM?
TPM merupakan salah satu bagian penting dalam Lean. Lean di industri manufaktur akan sukses jika TPM berjalan baik dan terimplementasi secara teratur. Untuk mencapai keteraturan tersebut, maka TPM harus diimplementasikan sesuai dengan prinsip dan dilakukan oleh sumber daya yang kompeten. Bagi Anda dan organisasi yang ingin belajar tentang TPM, bergabunglah di workshop The Power of Total Productive Maintenance yang diselenggarakan oleh PT SSCX International pada tanggal 27 – 28 September 2021. Informasi lebih lanjut hubungi tim SSCX di http://wa.me/628175763021.