Tak heran jika Toyota dijuluki “dewa Manufaktur”, setiap 2,8 menit satu unit mobil keluar dari pabrik denga luas 20 hektar dari total 150 hektar lahan. Proses produksi mobil Toyota setidaknya melalui empat tahapan dan fasilitas.
Press Shop merupakan tahap pertama, sebuah kegiatan pressing, membentuk plat baja berspesifikasi khusus menjadi bodi. Kedua, Wlding Shop, pengelasan dan merangkai panel bodi.
Ketiga, Paint Shop atau pengecatan dan terakhir adalah assembly Shop, perakitan bodi dengan mesin dan komponen lain. Dari setiap tahapan terdapat banyak proses yang dilalui dengan istilah-istilah sulit.
Beberapa hal pokok yang diperhatikan antara lain dalam pengepresan plat, bodi yang dihasilkan tak boleh mengalami retak, berlubang, atau penyok. Memastikan bodi mobil tanpa cacat.
Tahap welding, merangkai bodi harus presisi dari setiap sisi dan lubang yang akan disatukan. Memastikan bodi mobil menyatu dengan baik saat proses assembling.
Proses pengecatan dilakukan di ruang yang steril dari debu. Ruang yang digunakan khusus, terbebas dari butiran debu. Sehelai rambut atau debu akan menempel pada bodi yang akan dicat, menimbulkan tanda di bodi mobil.
Proses assembling, merakit bodi dengan komponen mobil yang lain semisal mesin, roda, jok, dashboard dan sebagainya. Prosesnya lebih rumit, mobil dilepas untuk memudahkan memasukkan komponen lain yang ukurannya besar.
Mobil akan dites setelah semua komponen terpasang dan diisi dengan bahan bakar. Tes yang dilakukan antara lain tes lampu, tes kecepatan, rem, serta tes kebocoran. Tes ride di lapangan menjadi tahap tes yang menentukan.
Proses produksi satu unit mobil memerlukan waktu 22 jam dengan masa takt time 1,6 menit atau sekitar 96 detik. TMMIN saat ini memiliki lima pabrik, tiga diantaranya berlokasi di Karawang.
Plant 1 beroperasi sedari 1998 untuk produk Kijang Innova dan Fortuner dengan kapasitas produksi 130 ribu unit per tahun. Plant 2 berdiri tiga tahun lalu untuk produk Etios Valco, Vios, Limo, Yaris, dan Sienta dengan kapasitas 120 ribu unit per tahun. Plant 3 di Karawang dibuka pada 2016 memproduksi R-NR Engine dengan kapasitas 216 ribu unit per tahun. []