Root Cause Analysis (RCA) atau Analisis Akar Masalah adalah suatu proses yang terstruktur yang membantu dalam mengidentifikasi faktor-faktor yang mendasari atau menjadi penyebab dari suatu peristiwa yang merugikan. Memahami faktor atau penyebab kegagalan sistem dapat membantu mengembangkan tindakan yang mampu mempertahankan koreksi.

Fishbone Diagram juga dikenal sebagai Diagram Sebab Akibat (Cause Effect Diagram), atau Diagram Ishikawa. Tools ini ditemukan oleh seorang ahli pengendalian kualitas Jepang, Dr. Kaoru Ishikawa, sebagai salah satu dari tujuh tools kualitas dasar (7 basic quality tools). Fishbone Diagram dapat membantu mengidentifikasi kemungkinan penyebab masalah dan memilah ide menjadi kategori-kategori yang lebih spesifik. Tools ini merupakan pendekatan yang lebih terstruktur dari beberapa tools lain yang ada. Secara umum Fishbone Diagram memiliki beberapa keunggulan, yaitu:

  • Membantu identifikasi akar penyebab suatu masalah
  • Membantu menghasilkan ide-ide sebagai solusi masalah
  • Mempermudah pencarian fakta lanjutan dan penafsiran penyebab masalah
  • Mengidentifikasi tindakan untuk menciptakan hasil
  • Menghasilkan pemikiran-pemikiran baru

[cpm_adm id=”10097″ show_desc=”no” size=”medium” align=”right”]

Struktur Pemetaan

Fishbone Diagram membuat suatu perbedaan antara sebab dan akibat. Masalah atau efek akan ditampilkan di bagian kepala atau kepala ikan. Kemungkinan penyebab yang muncul dijabarkan pada “tulang-tulang” kecil yang dibagi menjadi 4 kategori, yang masing-masing bercabang menjadi penyebab sekunder. Empat kategori utama tersebut antara lain:

1. People

Masalah ini menyangkut semua penyebab yang dihasilkan oleh manusia. Ada atau tidaknya komunikasi yang baik, paham atau tidaknya para karyawan terhadap pekerjaan mereka, apakah karyawan yang terlibat adalah karyawan yang cukup berpengalaman dan terlatih, dan lain sebagainya.

2. Machine

Masalah ini menyangkut semua yang berkaitan dengan fungsi dari mesin, peralatan, proses instalasi dan komputerisasi. Apakah mesin yang digunakan cukup aman, apakah mesin yang digunakan telah memenuhi persyaratan, apakah semua peralatan dan mesin tersebut dapat diandalkan, dan lain sebagainya.3.

Baca juga  Transform Your Manufacturing Process with Lean Six Sigma

3. Material

Masalah ini berhubungan dengan bahan, termasuk di dalamnya bahan baku, produk setengah jadi, dan bahan yang habis dipakai. Apa dasar yang menjadi kualitas dari cara yang digunakan, banyak sedikitnya bahan yang dibutuhkan, tahan atau tidaknya bahan yang digunakan terhadap pengaruh eksternal, dan lain sebagainya.

4. Methode

Kategori ini mencakup investigasi apakah terdapat kemungkinan penyebab masalah dapat ditemukan dalam cara kerja, apakah proses-proses kerja yang dilakukan sudah memadai, bagaimana bekerjasama yang baik, bagaimana semua karyawan dan divisi dalam perusahaan berkomunikasi, dan lain sebagainya.

[cpm_adm id=”10103″ show_desc=”no” size=”medium” align=”left”]

Penerapan Fishbone Diagram dapat membantu perusahaan, khususnya pada industry manufaktur untuk dapat menemukan akar penyebab terjadinya suatu masalah dimana pada proses produksi dalam industry manufaktur terdapat beragam variabel yang berpotensi menyebabkan munculnya permasalahan. Fishbone Diagram memungkinkan perusahaan melihat semua faktor penyebab dan menemukan akar masalah yang utama.

Langkah-Langkah Penerapan

Dalam melakukan analisis Fishbone, ada langkah-langkah yang harus diikuti oleh tim. Langkah-langkah tersebut adalah:

  • Menyepakati Pernyataan Masalah

Langkah awal yang harus diikuti adalah menyepakati pernyataan masalah (problem statement). Problem Statement ini juga disebut sebagai “effect” yang divisualisasikan seperti “kepala” atau “mulut” ikan. Uraikan masalah sejelas dan sespesifik mungkin.

  • Mengidentifikasi Kategori-kategori yang Ada

Menemukan, mengidentifikasi, dan kemudian menyetujui kategori utama penyebab munculnya masalah. Kategori utama yang termasuk misalnya faktor alat atau supply, faktor lingkungan, faktor aturan, kebijakan dan prosedur, dan faktor staf. Tahap ini digambarkan sebagai cabang dari panah utama yang menuju ke kepala ikan.

  • Menemukan Sebab-sebab yang Potensial

Brainstorming semua kemungkinan penyebab masalah yang ada. Keluarkan kalimat pertanyaan “mengapa hal ini terjadi” karena setiap ide yang diberikan akan dituliskan pada salah satu cabang dari kategori yang sesuai. Tahap ini divisualisasikan sebagai “tulang” kecil yang bercabang dari “tulang” cabang dalam diagram. Penyebab atau ide yang muncul dapat ditempatkan pada beberapa kategori jika memang mempunyai lebih dari satu hubungan.

  • Menelaah dan Menyepakati Sebab-sebab yang Paling Mungkin
Baca juga  Dua Prinsip Melanggengkan Perbaikan di Perusahaan

Tanyakan kembali “mengapa” pada setiap penyebab yang telah dituliskan, kemudian telaah dan kaji kembali pada setiap sebab yang paling mungkin yang telah disepakati. Pertanyaan ‘mengapa’ yang dilakukan berulang kali akan menghasilkan tingkat yang lebih dalam dari penyebab yang muncul. Hal ini nantinya akan membantu perusahaan untuk menemukan masalah utama sebagai akar penyebab yang akan membantu mencegah munculnya kembali masalah di masa depan.

Tips Keberhasilan Penerapan Fishbone Diagram

Supaya perusahaan mencapai keberhasilan dalam menggunakan tools analisis Fishbone Diagram dalam mencari akar penyebab masalah, berikut beberapa tips yang perlu diperhatikan.

  1. Gunakan Fishbone Diagram untuk membuat tim terfokus pada penyebab dari masalah dan bukan gejalanya.
  2. Gunakan 5W teknik bersamaan dengan Fishbone Diagram. Pastikan tim menggunakan teknik 5W ini hingga akar penyebab masalah ditemukan.
  3. Untuk membantu mengidentifikasi akar penyebab dari semua ide yang dihasilkan, pertimbangkan untuk menggunakan teknik multi-voting seperti misalnya mengharuskan setiap anggota tim mengidentifikasi tiga akar penyebab dengan cara member tanda pada tulang ikan yang menunjukkan masalah yang berpotensi dapat diatasi.***