Value Stream Mapping (VSM) merupakan salah satu tool dari Lean Manufacturing yang sangat esensial bagi organisasi. VSM memungkinkan organisasi melihat aliran material dan mendapatkan informasi yang dibutuhkan di seluruh proses bisnis.

Proses disini adalah serangkaian aksi dan operasi yang sistematis dan repetitive. VSM merangkul keseluruhan proses baik yang bernilai tambah (value added) ataupun tidak bernilai tambah (non value added), mulai produk dibuat hingga produk sampai di tangan pelanggan. VSM dibuat dalam bentuk grafik flowchart yang mampu menyusun keadaan dari sebuah proses. Sehingga, organisasi dapat melihat peluang perbaikan dengan menghilangkan pemborosan. VSM juga memungkinkan setiap orang bisa melihat pencapaian atau performance mereka saat ini, yang pada saatnya akan mendorong mereka sepakat untuk terlibat memperbaikinya.

Secara histori VSM pertama kali dikembangkan di Toyota, seiring perkembangan waktu hampir semua supply chain menggunakannya. Beberapa keuntungan dari penggunaan VSM diantaranya adalah :

  1. Membantu kita melihat dan memahami aliran material dan informasi dalam suatu proses.
  2. Membantu kita melihat seluruh pemborosan yang terjadi pada : tempat terjadinya masalah; safety concern; bottlenecks dan WIP; balancing antar process; dan sistem kontrol produksi.
  3. Membantu kita untuk merancang proses yang lebih efisien, efektif, dan bebas dari

Membuat VSM sama halnya seperti kita sedang melakukan kegiatan pengambilan foto. Dalam artian, setiap aliran informasi dan aliran material yang ditampilkan merupakan hasil pencatatan sesuai kondisi aktual, diambil berdasarkan data dan fakta di lapangan. Beberapa point yang perlu kita ketahui mengenai manajemen value stream adalah :

  • Suatu pendekatan ke arah penggunaan proses untuk mendukung lean.
  • Suatu metode untuk menghubungkan semua area dan semua orang untuk menciptakan perusahaan yang lean.
  • Suatu cara untuk semua orang dapat memahami lean.
  • Suatu kesempatan untuk menciptakan rencana implementasi yang nyata
Baca juga  Inilah Strategi Perbaikan Mencapai Operational Excellence

Fokus dari value stream sendiri terletak pada pengelolaan aliran nilai yang didefinisikan berdasarkan sudut pandang pelanggan (customer eksternal dan customer internal). Untuk mengidentifikasi fokus improvement kita membutuhkan peta yang kaya akan data. Karena data inilah yang akan membantu kita menemukan area yang membutuhkan perbaikan.

Tahapan-tahapan dalam Pembuatan VSM

VSM sering dianalogikan sebagai Big Picture Mapping. Kita perlu mengikuti prosesnya dari awal hingga akhir dan mengukur apa saja yang terjadi di setiap tahap proses. Misalnya, dalam memantau proses, kita akan mencatat sumber daya apa saja yang digunakan, jumlah pemakaian sumber daya setiap kali digunakan, dan informasi lainnya. Tujuannya adalah untuk mendapatkan suatu gambaran utuh berkaitan dengan waktu proses. Lalu bagaimana membuat VSM yang benar? Ada 5 tahap dalam pembuatan Value Stream Mapping yang harus kita lewati, yaitu :

  1. Lakukan Pengelompokan Produk (tahap identifikasi produk/mapping produk)
  2. Lakukan pemetaan sesuai kondisi aktual (current state)
  3. Membuat Peta yang ideal untuk kondisi mendatang (future state)
  4. Membuat rencana implementasi perbaikan untuk mencapai future state
  5. Update VSM setelah perbaikan dilakukan

Ingin tahu lebih lanjut tentang tahapan-tahapan dalam VSM, nantikan artikel kami selanjutnya, ya!