Jika sebuah pesawat terbang diterbangkan oleh seorang pilot dan kopilot, Singapore Airlines diterbangkan oleh puluhan ribu karyawannya yang tersebar di berbagai negara. Ini adalah sebuah pelajaran penting untuk Anda, para leaders.
Coba anda pikirkan, bagaimana bisa menyatukan puluhan ribu orang dengan berbagai latar belakang, berbagai kepribadian, bahkan berbagai suku bangsa, kompak memiliki motivasi yang sama untuk memajukan sebuah perusahaan di negara yang luasnya lebih kecil dari pulau Bali ini. Sedangkan menyatukan motivasi dan menggerakkan seluruh karyawan di sebuah perusahaan kecil saja cukup sulit, bukan?
[cpm_adm id=”10763″ show_desc=”no” size=”medium” align=”left”]
Namun itulah yang berhasil dilakukan Singapore Airlines. Kesuksesan yang diraih oleh maskapai penerbangan kelas dunia ini tak akan terwujud tanpa peran tiap-tiap karyawan yang berada di balik nama besarnya.
Lebih dari 29.000 karyawan yang terdiri dari berbagai macam individu, latar belakang, kepribadian, dan keahliannya masing-masing yang tersebar di 80 cabang perusahaannya di seluruh dunia, semuanya tergerak oleh satu tujuan utama: memajukan Singapore Airlines.
Dari kaca mata kepemimpinan, bagaimana Singapore Airlines secara menakjubkan bisa membuat puluhan ribu karyawan mendukung sepenuhnya visi misi perusahaan, sehingga membawanya pada peringkat pertama maskapai terbaik di seluruh dunia?
Dari kaca mata para karyawan, apa yang membuat mereka tergerak dan berhasil membesarkan nama Singapore Airlines? SHIFT akan menjabarkan semuanya dalam artikel ini.
1. Menciptakan motivasi
Sebanyak lebih dari 29.000 karyawan Singapore Airlines yang tersebar di seluruh dunia terdiri dari karyawan yang bekerja di udara seperti pilot dan awak kabin, juga karyawan yang bekerja di darat seperti para jajaran direksi, manajer, bagian kargo, teknisi, ahli asuransi, pemasaran, bagian dapur, hingga petugas kebersihan.
Pekerjaan, posisi, dan tanggung jawab memang berbeda, namun tiap-tiap diri mereka mampu mengorganisir dirinya sendiri untuk menciptakan sumber daya untuk mencapai tujuan organisasi mereka. Dalam hal ini, pemimpin patut diacungi jempol.
Apa yang telah dilakukan para pemimpin kepada mereka?
Para manajer dari tiap kelompok memastikan tiap-tiap anggota memahami peran mereka dan fungsi mereka di dalam perusahaan. Selanjutnya, para pemimpin membuat para anggota merasa ingin melakukan yang terbaik yang mereka bisa.
Pemimpin berhasil membuat para anggota merasa yakin bahwa organisasi besar ini telah memberikan mereka kesempatan untuk mengembangkan potensi yang mereka miliki.
Sehingga semua karyawan tidak merasa melakukan pekerjaan ntuk kepentingan perusahaan semata, tetapi juga demi kepentingan mereka sendiri.
Persaingan pasar pun bisa dibuat menjadi salah satu motivasi para karyawan. Bagi Singapore Airlines, kunci terpenting dari kompetisi mereka adalah kualitas pelayanan pelanggan. Seperti yang kita ketahui, kualitas Singapore Airlines dalam melayani pelanggan memang menjadi unsur pembeda terhadap maskapai penerbangan lainnya.
Dalam rangka memberikan kualitas pelayanan inilah, Singapore Airlines berupaya menjadi se-fleksibel mungkin dalam organisasi. Manajemen justru memungkinkan karyawan untuk turut membuat keputusan dalam berbagai situasi dan kondisi. Manajemen juga memberikan otonomi atau kewenangan setiap bagian organisasi mereka.
Adanya struktur organisasi yang fungsional menunjukkan bahwa terdapat jalur kewenangan yang berbeda untuk setiap manajer. Hal ini juga menggambarkan struktur yang rata dari maskapai Singapore Airlines yang menunjukkan beberapa tingkatan otoritas dalam hirarkinya.
2. Munculnya sense of belonging
Organisasi juga memiliki peran tersendiri dalam membentuk motivasi karyawan. Satu kelompok besar yang terdiri dari beragam karyawan bisa memberikan mereka rasa saling memiliki, sehingga rasa kebersamaan dalam organisasi sangat kental.
Struktur organisasi dibuat dengan sistem yang sesuai untuk beragam kepentingan karyawan. Struktur organisasi ini membantu untuk membedakan antara posisi dan tanggung jawab juga wewenang yang melekat pada setiap tingkatan.
Anda mungkin setuju bahwa masalah yang muncul dalam sebuah struktur organisasi biasanya adalah orang akan menjadi lebih mengelompok hanya pada bagian kerja mereka saja. Mereka mengetahui dengan baik tugas utama mereka, tetapi tidak memiliki pengalaman bisnis perusahaan secara menyeluruh.
Untuk menghindari terjadinya hal ini, Singapore Airlines membuat satu kebijakan dengan menggunakan proses rotasi pekerjaan. Proses ini telah memberikan manajer keahlian lintas fungsional dan pengetahuan yang lebih baik mengenai bisnis perusahaan.
Singapore Airlines Group menggunakan lima metode utama untuk melakukan pengelompokan organisasi mereka, yaitu:
- Fungsi: membagi organisasi ke dalam sektor yang lebih luas, yang mencerminkan spesialisasi atau fungsi dari masing-masing sektor
- Produk: membagi organisasi pada sekitar produk dengan pembagian yang berbeda pula untuk setiap jenis produk
- Proses: membagi organisasi dengan menciptakan struktur yang mencerminkan langkah-langkah tertentu atau tahapan proses produksi
- Wilayah Geografis: membagi organisasi berdasarkan kegiatan atau tanggung jawab yang diberikan untuk setiap wilayah geografis
- Matriks: membagi organisasi berdasarkan campuran dari semua metode sebelumnya
Keseluruhan divisi ini saling berkaitan dan bekerja sama yang mengarah pada satu organisasi besar dan mencapai tujuan besar perusahaan.
Desentralisasi bisnis juga memegang peranan penting bagi manajemen Singapore Airlines. Di antaranya:
- Menjaga jalur komunikasi
Struktur organisasi harus memberikan informasi bagi karyawan, sehingga meskipun mereka hanya bekerja untuk satu unit, mereka tetap akan mengetahui bagaimana divisi lain bekerja di perusahaan dalam melayani pelanggan
- Motivasi staf
Struktur organisasi harus memberikan kompensasi untuk meningkatkan semangat kerja seluruh karyawan, apapun tanggung jawab dan posisi mereka. Kompensasi ini misalnya memberikan komisi atau penghargaan bagi para karyawan berprestasi.
- Mencapai tujuan
- Struktur organisasi harus mampu membuat setiap karyawan mengetahui tujuan, visi dan misi yang ditetapkan untuk mereka sebagai pedoman bagi mereka melakukan pekerjaan setiap harinya.
- Berpikir global, bertindak lokal:
Struktur organisasi harus mampu membuat karyawan dapat merespon semua kebutuhan di dalam perusahaan secara positif terus menerus, sementara tetap peka terhadap pemikiran dan perubahan yang bersifat global dan sesuai dengan standar kebutuhan organisasi.
3. Keseimbangan dalam operasional
Seperti yang telah disebutkan diatas, Singapore Airlines telah beroperasi di lebih dari 80 negara di seluruh dunia. Karena jaringannya yang luas ini, perusahaan ini pun membagi bisnis mereka berdasarkan wilayah geografisnya. Untuk masing-masing wilayah, terdapat wakil presiden senior dengan wewenang penuh terhadap wilayah tersebut.
Bagi Singapore Airlines, menjadi lebih terorganisir secara geografis membuat perusahaan menjadi lebih mudah untuk merespon isu-isu yang terjadi di wilayah mereka dengan cepat, serta menyusun strategi sesuai dengan kondisi lokal, hukum dan budaya mereka di masing-masing negara.
[cpm_adm id=”11002″ show_desc=”no” size=”medium” align=”none”]
Jelas sudah bagaimana Singapore Airlines berhasil membuktikan keseimbangan semua anggota dalam organisasi mereka dengan menciptakan struktur operasional yang efisien yang secara jelas mengidentifikasikan bagaimana dan kapan harus membuat keputusan, juga siapa yang harus membuat keputusan tersebut.
Sebagai grup yang mengejar keberhasilan tujuan perusahaan, struktur ini menjadikan manajer wilayah bebas untuk membuat keputusan untuk area mereka sendiri tanpa harus bertanya kepada markas pusat.
Pada saat yang sama, grup ingin terus mempertahankan rasa kebersamaan untuk mewujudkan tujuan tersebut. Hal inilah yang membuat maskapai penerbangan Singapore Airlines menjadi maskapai penerbangan terbaik yang menduduki peringkat satu dunia. Nice lesson! ***