Menyimpan dan memelihara bahan baku dan persediaan (produk dalam proses atau produk jadi) dalam jumlah besar adalah pekerjaan mahal. Kita tidak hanya perlu membeli barang-barang tambahan, tetapi juga perlu memperluas fasilitas penyimpanan. Pada saat kita berhasil mengurangi inventory, maka kita juga dapat mengurangi biaya. Beruntungnya, ada satu tool hebat untuk memerangi produksi berlebihan dan mengidentifikasi bottleneck, yang pada akhirnya memangkas biaya organisasi. Tool itu adalah Sistem Kanban.
Kanban dalam Bahasa Jepang berarti “papan penanda” atau “signboard”. Pada akhir tahun 1940-an, Toyota menemukan proses rekayasa yang lebih baik tetapi berasal dari sumber yang tidak biasa: supermarket. Mereka melihat bahwa penjaga toko mengisi kembali barang-barang toko dari persediaan toko mereka sendiri, bukan dari vendor. Petugas toko akan memesan kembali suatu barang hanya jika barang tersebut hamper habis. Proses pengiriman dengan metode Just-In-Time (JIT) ini memicu para Teknisi Toyota untuk memkirkan kembali metode perusahaan dan merintis suatu pendekatan baru – sistem Kanban – yang cocok dengan jumlah permintaan dan kualitas tinggi.
Dalam konteks Lean Manufacturing dan Just-In-Time , Kanban merupakan salah satu tool yang digunakan untuk menyusun jadwal. Taiichi Ohno, sang pengagas, menyatakan bahwa Kanban adalah prasyarat tercapainya JIT. Sistem Kanban menggunakan isyarat visual seperti kartu untuk menandai proses produksi. Alih-alih memprediksi berapa jumlah produk yang harus dihasilkan, sistem ini bekerja untuk memastikan Anda hanya menghasilkan jumlah produk sesuai dengan permintaan pelanggan. Mengenalkan Kanban ke tempat kerja merupakan upaya yang minim biaya, tetapi akan sangat membantu dalam hal efisiensi.
Selain itu, Kanban juga bisa menurunkan biaya dengan cara memangkas biaya logistik dan waktu tunggu. Ketika karyawan tidak memiliki bahan untuk diproduksi, Anda kehilangan uang. Ketika Anda harus membayar lebih untuk mendapatkan apa yang dibutuhkan untuk melakukan produksi ganda, Anda juga menghabiskan uang. Dengan Kanban, dua masalah ini bisa dihindari. Anda tidak lagi harus membayar orang yang tidak bekerja atau membayar lebih untuk pengiriman barang yang terburu-buru.
Pendekatan sistem kanban memungkinkan manajer dan operator untuk mengidentifikasi hambatan dan area produksi yang bisa dirampingkan. Ketika semua pekerjaan diratakan, perusahaan dapat memaksimalkan semua waktu dan sumber daya mereka ke dalam proses manufaktur.
Kanban adalah sistem yang menghemat waktu, mengurangi pemborosan, dan meningkatkan moral kerja karyawan. Jika Anda memiliki semua hal ini, kesuksesan yang berkelanjutan pasti mengikuti. Prinsip Kanban memungkinkan produksi Anda mengalir dengan cara lebih mudah dan lebih terkelola sehingga tidak ada lagi ruang untuk kesalahan di dalam proses
Menyimpan dan memelihara bahan baku dan persediaan (produk dalam proses atau produk jadi) dalam jumlah besar adalah tugas yang mahal. Anda tidak hanya perlu membeli barang-barang tambahan, tetapi juga perlu memperluas fasilitas penyimpanan.Pada saat kita berhasil mengurangi inventory, maka kita juga dapat mengurangi biaya. Ada satu tool hebat untuk memerangi produksi berlebihan dan mengidentifikasi bottleneck, yang pada akhirnya memangkas biaya bagi organisasi. Tool itu adalah Sistem Kanban.
Kanban dalam Bahasa Jepang berarti “papan penanda” atau “signboard”. Dalam konteks Lean Manufacturing dan Just-In-Time (JIT), Kanban merupakan salah satu tool yang digunakan untuk menyusun jadwal. Taiichi Ohno, sang pengagas, menyatakan bahwa Kanban adalah prasyarat tercapainya JIT.Sistem Kanban menggunakan isyarat visual seperti kartu untuk menandai proses produksi. Alih-alih memprediksi berapa jumlah produk yang harus dihasilkan, sistem ini bekerja untuk memastikan Anda hanya menghasilkan jumlah produk sesuai dengan permintaan pelanggan. Mengenalkan Kanban ke tempat kerja merupakan upaya yang minim biaya, tetapi akan sangat membantu dalam hal efisiensi.
Selain itu,Kanban juga bisa menurunkan biaya dengan cara memangkas biaya logistik dan waktu tunggu. Ketika karyawan tidak memiliki bahan untuk diproduksi, Anda kehilangan uang. Ketika Anda harus membayar lebih untuk mendapatkan apa yang dibutuhkan untuk melakukan produksi ganda, Anda juga menghabiskan uang. Dengan Kanban, dua masalah ini bisa dihindari. Anda tidak lagi harus membayar orang yang tidak bekerja atau membayar lebih untuk pengiriman barang yang terburu-buru.
Pendekatan sistem kanban memungkinkan manajer dan operator untuk mengidentifikasi hambatan dan area produksi yang bisa dirampingkan. Ketika semua pekerjaan diratakan, perusahaan dapat memaksimalkan semua waktu dan sumber daya mereka ke dalam proses manufaktur.
Kanban adalah sistem yang menghemat waktu, mengurangi pemborosan, dan meningkatkan moral kerja karyawan. Jika Anda memiliki semua hal ini, kesuksesan yang berkelanjutan pasti mengikuti. Prinsip Kanban memungkinkan produksi Anda mengalir dengan cara lebih mudah dan lebih terkelola sehingga tidak ada lagi ruang untuk kesalahan di dalam proses.